Hello semuanya Setelah sekian lama tidak menulis akhirnya saya menulis lagi.... Kali ini saya akan menulis dan merekomendasikan drama korea yang menurut saya wajib ditonton. Sebenernya saya bukan orang yang suka nonton drama korea sih, tapi kali ini beda saya menemukan sesuatu yang menarik di drama korea ini "GOBLIN" mungkin temen-temen udah pada tau kan? anyway, selama winter break kemarin, saya menghabiskan sebagian waktu saya untuk nonton drama ini lol. Drama ini adalah perpaduan cerita menarik antara fiksi, komedi, romatic dan sad love story. Ceritanya berawal dari sebuah kisah Kerajaan pada masa kuno di Korea yaitu tentang seorang prajurit perang yang tangguh yaitu Kim Shin (Gong Yoo) yang selalu menang dalam setiap peperangan untuk mempertahakan kerajaan tersebut, hingga akhirnya dia mempunyai peranan penting di kerajaan tersebut yang mana akhirnya dia menjadi salah seorang yang diagungkan, dihormati, dicintai oleh masyarakat dan di duga dia akan menjadi ancaman untuk Raja. Akhirnya, raja memerintahkan dia agar tidak kembali setelah perang namun dia tetap kembali dan dengan segala hasutan penasehat kerajaan Kim Shin di perintahkan untuk di bunuh sebagai sebuah penghormatan untuk raja. Kim Shin meninggal dan menjadi seorang Goblin yang mempunyai kehidupan abadi. Awalnya dia mengira itu adalah sebuah berkah tapi ternyata dia menyadari bahwa itu adalah sebuah kutukan. Kutukan atas dirinya yang telah membunuh orang banyak karena menurut cerita Korea kuno seseroang yang membunuh banyak orang akan menjadi seorang goblin kelak ketika dia meninggal. Kim Shin hidup dalam kekekalan di penuhi kesedihan, kesendirian dengan sebuah pedang yang menancap dalam tubuhnya yang mana untuk mencabut sebuah pedang tersebut dia harus menemukan goblin bride yaitu cinta pertama goblin seseorang yang bisa melihat pedang dan mencabut pedang yang menancap di tubuh goblin tersebut. Hingga pada akhirnya setelah menunggu 900 tahun dia menemukan bridenya yaitu Ji Eun-Tak (Kim Go-Eun) yang nantinya dia akan mengakhiri kutukan pada goblin tersebut sehingga goblin akan meninggal dengan damai. Namun, siapa sih yang rela menjadi seorang bride, saling mencintai satu sama lain tapi pada akhirnya harus berpisah? nah, This is a cruel romantic sad love story Hiks. Inti ceritanya sih kayak gitu, tapi akan lebih paham lagi kalau udah di tonton. Salah satu yang membuat drama ini gak bosen adalah komedi dalam drama ini salah satunya tentang kekonyolan goblin dengan salah satu karakter penting lainnya yaitu Grim Reaper (Lee Dong-Wook) yang bisa membuat kita tertawa terpingkal-pingkal lebay sih. Anyway, saya suka banget dengan karakter Ji Eun-Tak dalam drama ini. Dia adalah seorang wanita yang kuat, tangguh, pekerja keras walapun ditinggalkan oleh orang tuanya sejak kecil namun bisa hidup survive dengan prestasi di sekolah yang terbilang cemerlang. huhu saya mana bisa sekuat itu kayaknya Drama Korea ini jadi drama kedua terfavorit untuk saya setelah "full House". Nah, selain ceritanya, recommended juga soundtracknya wajib didenger hehe. Nah, kalau yang mau nonton bisa di klik disini Goblin lumayan obat bosen di musim dingin :)
0 Comments
WHY DO WE ONLY REST IN PEACE? WHY DON'T WE LIVE IN PEACE TOO? Syria is being destroyed under the silence and the clapping hands of the International Community!
#PrayForAllepo #SaveAllepo “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
― Pramoedya Ananta Toer Jangan khawatir tentang apa kata mereka.
Jangan khawatir jika kamu di jatuhkan, di jelekkan, di pandang sebelah mata oleh mereka, jangan khawatir! khawatirlah jika kamu sudah merasa bahwa pujian orang terhadap kamu adalah segalanya dan cacian orang terhadap kamu adalah akhir dari segalanya. Karena apa. . . . Jika kita menjadikan sebuah pujian terhadap diri kita adalah segalanya lalu menjadikan hal tersebut sebagai paramater keberhasilan kita dalam sebuah pencapaian maka hal yang di takutkan ketika kita mendapatkan pujian adalah kita akan merasa cepat puas terlarut-larut dalam sebuah kesombongan lalu mungkin enggan untuk melangkah kembali. Dan jika kita menjadikan sebuah cacian orang lain terhadap diri kita adalah akhir dari segalanya dan pertanda sebuah kegagalan kita, di takutkan kita akan semakin sedih dan terpuruk lalu menyesali terlalu berlebihan atas cacian itu hingga akhirnya kita enggan untuk melangkah kembali. a k u d a n j a r a k . . . . . .
aku kembali, setelah sekian lama aku hilang dalam diam. Aku kembali untuk berbagi cerita lagi dengan Almira. Yah, ini memang diriku selalu terdiam dalam kesendirian seolah-olah didunia ini aku tidak membutuhkan orang lain. Aku takut untuk berbagi, meskipun aku telah mencoba untuk berbagi hidup dengan sahabatku almira tapi tetap saja , selalu ada cerita yang aku sembunyikan, selalu ada sedih yang aku pendam, selalu ada jarak diantara kita, memang semuanya adalah tentang masalah aku dan jarak. Aku selalu membuat jarak dengan siapapun, sekalipun dengan Tuhanku, yang memang menjadikan hatiku selalu hampa, selalu! Semua ini kurasa layaknya musim gugur yang menjadikan jarak antara pohon dan daun-daun. Iya karena egoku, karena masalah aku dan jarak. Sudahlah. A: Hello Iam Celeste from Portugal B: Hello I am in Intan Qurotul Ain, From Indonesia A: I work as Economy and Commercial Counsellor in Portugal Embassy, here is my card. You ? A: Thank you. I am student in Hacettepe University B: Master or Phd student? A: No. I am undergraduate student B: Great! So you are the youngest delegation. A: I think ... yes ( sambil ngeliat sekeliling gak ada yang semuda saya) Tiba- tiba ada yang ikut nimbrung C: Hello I am Umer. I am Pakistan Delegate. I work as First Secretary in Pakistan Embassy. Here is my card B: Thank you 10 menit kemudian. . . . Saya mendapat 10 kartu nama pada sesi perkenalan antar delagasi tersebut dan saya baru mengetahui bahwa saya adalah delegasi paling muda. Setelah saya mengcheck data list delegasi dan berkenalan dengan beberapa delegasi rata-rata mereka adalah para perwakilan Diplomat, Professor - Professor, Rektor Universitas dan Aktivis wanita perwakilan NGO dari berbagai negara. Round Table Meeting Session 1 1. Problems and needs of women in your countries? 2. Social policies and services carried out for these issues. 3. Work to be done in order to provide a sustainable, international cooperation for the solution of women's problems and the empowerment of women. Beberapa hal di atas adalah hal - hal yang kami diskusikan bersama. Pada sesi 1 ini setiap delegasi di beri kesempatan selama 15 menit /orang untuk menjawab pertanyaan di atas dan menyampaikan tentang permasalah negara masing-masing, lalu setelah semuanya selesai kami mulai tanya jawab dan berdiskusi. Acara roundtable meeting ini berlangsung selama kurang lebih 4 jam dan diskusinya berlangsung seru banget dengan di pimpin oleh Prof Nurdan Duman. Beliau beberapa kali menyebut nama saya pada saat diskusi tersebut berlangsung karena saya adalah delegasi termuda yang bisa ikut berpartisipasi dan berkonstribusi meskipun mungkin peran saya tidak terlalu besar dalam diskusi tersebut. Saya banyak belajar sekali dari diksusi tersebut saya jadi tahu tentang permasalahan wanita di seluruh dunia, belajar bagaimana mengutarakan pendapat dan ide yang saya miliki, dan yang paling penting adalah bertukar pikiran tentang bagaimana kita sama-sama berkontribusi mencari solusi untuk permasalahan wanita di dunia. Dari sekian banyak permasalahan perempuan di dunia, saya ingin memberi contoh tentang satu permasalahan hak seorang perempuan yang menurut saya ini sangat miris sekali bahkan tidak adil yaitu permasalahan hak seorang perempuan di negara Libya. Di negara ini banyak korban pemerkosaan yang dipaksa untuk menikahi pemerkosa oleh keluarga mereka (baik korban ataupun pelaku) menurut hukum Libya si pemerkosa bisa lolos dari hukuman penjara bila ia menikahi korban. Selain itu, perempuan yang menjadi korban harus membuktikan bahwa dia diperkosa jika tidak dia bisa, dia akan di penjara atas dasar dia melakukan zina. Sungguh tidak adil! Lalu bagaimana dengan hak seorang perempuan tersebut? Hari kedua dan Ketiga Acara hari kedua ini dibuka langsung oleh first lady Turkey yaitu Emine Erdogan dan beberapa keynote speaker yang keren - keren lainnya. Namun sayangnya, saya tidak bisa mengikuti full acara dihari-hari berikutnya tersebut dikarenakan bentrok dengan jadwal midterm. Lalu apa permasalahan besar perempuan Indonesia ? Ketika itu saya berpikir kalau di bandingkan dengan negara lain ternyata kita sebagai perempuan Indonesia lebih beruntung karena kita sangatlah diberi kebebasan berkarya, berekspresi menjadi apapun dan siapapun yang kita inginkan. Menurut saya permasalahan terbesar perempuan Indonesia itu adalah kesadaran dan moral dirinya masing-masing. Adapun beberapa alasanya mengapa seperti itu karena: 1. Role Model Perempuan Indonesia Adalah Artis. Bisakah kita rasakan, anak muda zaman sekarang di Indonesia lebih menjadikan artis-artis sebagai role modelnya, banyak sekali yang tiba-tiba menjadi artis dadakan, selebgram, seleb youtube dan lain-lain. It's okay jika yang mereka idolakan itu adalah artis-artis yang berkualitas yang mempunyai hasil karya positif dan memang pantas dijadikan role model. Namun, pada kenyataannya yang saya lihat tidak seperti itu, kebanyakannya mereka – mereka mengidolakan artis-artis juga selebgram yang tidak jelas, tidak berkualitas yang bermodalkan GAUL ALA KEBARAT-BARATAN SAJA. Nampaknya, pahlawan-pahlawan perempuan hebat Indonesia sudah kalah pamor dan mungkin terlupakan. Miris sekali! 2. Terlalu Khawatir dengan Jodoh. Mungkin ini adalah salah satu isu hangat yang sedang menjadi buah pembicaraan perempuan Indonesia yaitu nikah muda. Awalnya saya biasa saja menanggapi hal ini tapi setelah sering di tanya "Kapan nikah?" oleh teman saya, lama kelamaan saya mikir "Kok mereka bisa se-siap dan semudah itu memandang sebuah pernikahan, apakah mereka benar-benar siap atau mereka hanya terlalu khawatir akan jodohnya?" Ada satu cerita yang berkaitan dengan hal di atas yang mana benar-benar menyadarkan saya. Ini hanyalah percakapan kecil antara saya dengan teman saya. Dia bertanya seperti ini "Intan, rata-rata perempuan di Indonesia nikah umur berapa?" Lalu saya menjawab "Kalau sekarang sih sekitar umur 19 atau 20 tahunan udah banyak yang nikah” mendengar jawaban saya, dia langsung terkerjut "Mengapa seperti itu? Mereka tidak sekolah?” Sayapun menjawab kembali “Engga kok, ada yang nikah sambil kuliah” Diapun bertanya kembali “How can? Apakah mereka bisa jadi istri semuda itu? Apakah mereka siap? Apa mereka tidak punya mimpi? Apakah di indonesia se-simple itu? dan saya hanya bisa menjawab “ Ini tentang masalah pilihan hidup dan prioritas diri mereka masing- masing!” menurut saya mungkin jawaban itulah yang paling tepat namun nampaknya teman saya masih belum puas dengan jawaban saya dan masih terheran-heran. Sebenernya saya sendiri sering bertanya-tanya dalam hati akan hal tersebut “HOW CAN?”. Jika ditanya pendapat saya pribadi, saya adalah orang yang tidak setuju dengan nikah muda, saya miris dengan orang-orang yang berpikiran kalau sekolah tinggi-tinggi akan susah jodoh dan memandang hidup hanya sebatas yaudah yang penting cepet lulus, cepet nikah karena capek belajar terus. Hey Perempuan, ilmu kita belum seberapa! Dunia tidak di persiapkan untuk hal tersebut. Dunia menunggu karya kita! 3. Laki-Laki Superior dan Perempuan Inferior. Sadar tidak sadar semenjak kecil kita sudah diberi pemikiran bahwasanya seorang laki-laki itu lebih kuat daripada perempuan. Mungkin pemahaman dan penanaman hal tersebut itu dimulai dari lingkungan terdekat kita seperti dari keluarga, teman bermain dan disekolah (sadar tidak sadar). Saya ingat dulu semasa SD, kita pasti beranggapan bahwa yang harus jago olahraga itu hanyalah laki-laki, kalau ada perempuan jago olahraga dikit dibilang tomboy, perempuan kuat dikit dibilang cowok, ketua kelas harus cowok dan banyak hal lainya. Selain itu contoh kecil lainnya adalah banyak yang orang yang beranggapan perempuan yang tidak bisa masak itu bukanlah perempuan, tugas perempuan itu hanya di rumah LOL menurut saya itu pemikiran yang kurang tepat. Saya tidak menyalahi kodrat sebagai perempuan tapi saya sangat tidak setuju jikalau memang laki-laki dipandang superior dan perempuan inferior karena pada intinya kita itu memiliki kesempatan yang sama. 4.Kurang Percaya Diri inilah masalah yang paling mendasar dikalangan perempuan Indonesia. Sering sekali hal –hal yang kita yakini adalah sisi terburuk dari diri kita sendiri yaitu ke-pesimis-an yang mana kita sering menganggap kalau kita itu kecil, tidak bisa apa-apa hanyalah meraka diluar sana yang lebih bisa apa-apa, atau bahkan kita menutup diri atas segala kemungkinan yang tentu bisa kita lakukan karena merasa kita hanyalah seorang perempuan. Sebagai seorang perempuan, kita seharusnya percaya terhadap kemampuan diri kita sendiri bahwa kita itu hebat, kita punya kekuatan, kita bisa menjadi apapun, siapapun dan berkarya apapun sesuai dengan yang kita ingikan. Dunia dipersiapkan untuk kita, seorang perempuan-perempuan yang hebat karena kita akan mengajari generasi. 5. Kurang Mandiri. Saya beruntung saya bisa kuliah keluar negeri karena dengan begitu saya bisa belajar tentang arti sesungguhnya sebuah kemandirian. Semua berawal dari sini, saya mengurusi dokumen-dokumen keberangkatan, saya mengurusi permasalahan dan pendaftaran Universitas, saya mengurusi perizininan tempat tinggal di Turki yang mana hal-hal tersebut harus saya urus sendiri (tidak bisa diwakilkan) dan tentunya dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang bikin nefret ediyorum kalau bahasa Turkinya sih gitu, bahkan setelah disini hal yang tidak mungkin bisa saya lakukanpun bisa terjadi yaitu saya menggangkat koper besar dari lantai 1 sampai lantai 5 layaknya "The Winner Stand Alone". Namun, terlepas dari hal – hal diatas menurut saya arti sebuah kemandirian lebih dari itu yaitu tentang sebuah prinsip hidup. Adapun, jika saya bandingkan dengan perempuan di Indonesia menurut saya banyak mereka (perempuan) yang lebih bangga melakukan hal-hal tersebut atau jalan kemana-mana dengan pacarnya ataupun sopir pribadinya dibandingkan melakukannya sendiri. Nah, menurut saya itulah beberapa permasalahan terbesar perempuan Indonesia. Tentunya, saya menulis hal – hal tersebut sesuai dengan pandangan, perasaan, dan pengalaman saya pribadi. Tidak menutup kemungkinan banyak yang tidak setuju dengan hal-hal diatas tak apa, yang penting satu hal harus kita setujui dan harus selalu kita ingat yaitu “Teruslah belajar untuk menjadi perempuan yang hebat karena dunia tidak dipersiapkan untuk mereka (perempuan) yang hilang akan harapanya yang tidak percaya akan mimpi-mimpinya. Dunia menunggu karya kita” Anyway, banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dari congress ini yang tidak bisa saya tuliskan semuanya dan sedikit demi sedikit telah mengubah diri saya tentunya kearah yang lebih baik. Adapun "2nd International Women Congress" selanjutnya akan di selenggarakan di Italia sesuai dengan keputusan bersama pada acara roundtable meeting. Semoga saya bisa diberi kesempatan kembali menjadi delegasi Indonesia.
Terkadang ada kalanya kita mempertanyakan tentang apresiasi orang lain terhadap apa yang telah kita perbuat. Kita selalu menunggu balasan mereka atas sesuatu yang telah kita korbankan dan kita kecewa jika perilaku buruk adalah balasan mereka untuk kita. "Mengapa mereka tidak sadar? Mengapa mereka tidak tahu diri? Apakah mereka tidak punya hati? Apakah mereka tidak tahu perjuangan, pengorbanan yang telah dilakukan?" itulah beberapa pertanyaan yang selalu berperang dengan batin kita apabila kita tidak ikhlas dalam melakukan sesuatu. Manusiawi, jika hal - hal diatas itu terjadi kepada kita, itu hal yang wajar karena wallahi belajar ilmu ikhlas itu sangat sulit termasuk untuk diri saya pribadi. Saya teringat ketika saya benar-benar terpuruk dan sedih ketika saya melihat ke pragmatisan orang terhadap diri saya, datang ketika butuh, pergi begitu saja ketika sudah tidak butuh, tidak respect terhadap satu sama lain, hanya mencari keuntungan dari diri saya. Lalu, ketika itu pun saya benci terhadap orang tersebut dan bertanya-tanya "kenapa dia seperti itu? bukankah saya sudah menolongnya, kok segampang itu sih di lupakan, apa dia tidak tau cara berterimakasih, dasar tidak punya hati!" untungnya hal-hal tersebut hanya saya utarakan di dalam hati saya. Lalu saya sadar, tidak boleh saya seperti itu. saya harus belajar tentang ilmu ikhlas. Ibu saya selalu bilang tentang ilmu ikhlas, beliau bilang "jika hati kita selalu ikhlas dalam menghadapi segala hal sekalipun itu adalah hal kecil, hati kita akan selalu bersih, damai, dan bahagia. Kedamaian dan segala kebaikan akan selalu berpihak kepada kita. Ikhlas itu indah nak!" Lalu saya belajar, di mulailah dari hal-hal kecil. Pertama, jangan pernah saya mempertanyakan atas balasan-balasan kebaikan dari orang lain setelah hal baik saya lakukan. Kita tahu berbuat baik itu adalah investasi diri yang suatu saat akan berbalik pula kebaikanya kepada kita, tapi jangan pernah mempertanyakan atau bahkan menunggu-nunggu hal tersebut, biarkan Allah membalasnya dengan cara yang indah. Kedua, memaklumi "dalam batas wajar" setiap perilaku orang lain, jangan sampai jadi membenci orang tersebut atau bahkan sibuk mengurusi dan mempertanyakan apakah orang tersebut punya hati atau tidak, mikir atau tidak, kok kayak gitu. Perilaku buruk orang lain bukan urusan kita biarkanlah mereka sendiri yang mengurusi dirinya sendiri, tugas kita hanya menyadarkan dan membantu mereka untuk berubah jika memang jalanya adalah kita. Ketiga, lalukan semua hal-hal dengan senang hati penuh tanggung jawab, karena berbuat baik dan melalukan segala hal dengan ikhlas adalah tanggung jawab kita pada diri kita sendiri. Teruslah berbuat kebaikan dengan ikhlas kepada siapapun. Layaknya daun yang jatuh berguguran di musim gugur, mereka tidak pernah menyalahkan pohon atau nasib karena mereka harus jatuh dan bergugguran, mereka ikhlas. Kamu tau, daun-daun itu tidak mati sebenarnya, mereka tetap hidup dan bahkan memberi nyawa kepada musim gugur. Mereka adalah daun-daun jatuh di tanah yang membuat Indah musim gugur. Mereka menghidupkan suasana disetiap musim gugur! William Shakespeare, 1564 - 1616
Akhirnya, nulis blog lagi… Sudah kurang lebih dua minggu kebelakang ini saya tidak posting apapun di blog ini . Yups sedang sibuk (sebenernya gak terlalu sibuk sih) hehe ya bisa di bilang padat gak padat karena sudah menginjak minggu dimana summer school yang sudah banyak tugas presentasi dan minggu ini pun sudah mulai midterm mohon doa semuanya semoga sukses dan lancar jaya Aamiin. Lalu, ada kegiatan apalagi selain summer school? Di postingan kali ini, saya ingin bercerita tentang beberapa kegiatan yang saya lakukan selama dua minggu belakangan ini dan inilah beberapa kegiatan yang saya lakukan diantaranya: 1. Menjadi Panitia Tournament Golf Acara tournament golf ini merupakan acara yang di selenggarakan oleh KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Ankara, Turki. Acara ini adalah salah satu bagian dari rangkain kegiatan menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang ke 71. Acara ini di ikuti oleh beberapa duta besar juga Atase pertahanan dari berbagai negara yang berada di Turki dan para pengusaha Turki. Ternyata main Golf itu susah! Padahal gak main cuman jadi panitia aja kok hehe 2. Menjadi Tim Paduan Suara untuk Acara ASEAN Saya memang tidak begitu pandai bernyanyi, suara saya tidak begitu bagus tapi saya sering ikut menjadi tim paduan suara loh the power of maksakeun. Pada hari Senin, 08 Agustus 2016, KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) menjadi tuan rumah dalam penyelenggaran upacara memperingati hari deklarasi ASEAN 08 Agustus 1967. Acara ini di hadiri oleh dubes - dubes negara ASEAN dan juga beberapa negara yang menjadi dewan kehormatan. Kami beberapa mahasiswa diamanahi untuk menjadi petugas upacara jadi selama beberapa hari sebelum acara kami melakukan persiapan. 3. Menjadi Saksi Pernikahan Sahabat Inilah kegiatan yang membuat saya baper dan paling memakan waktu saya. Saya harus pergi keluar kota yaitu kota Afyon karena ini adalah pernikahan sahabat saya (Hatice Kubra Seven) dia orang Turki yang sudah saya anggap sebagai kakak saya dan keluarganya adalah keluarga kedua saya disini. Unforgettable moment, karena saya menjadi salah satu saksi di pernikahan dia dan hal ini merupakan yang pertama kalinya dalam hidup saya. Sejujurnya, perasaan saya campur aduk antara senang dan sedih. Saya senang, bahagia karena akhirnya dia telah menemukan pasangan hidupnya dan saya selalu berdoa semoga keluarganya menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah dan selalu di berkahi Allah. Saya sedih, karena saya yakin semuanya akan sedikit berubah, mungkin saya dan dia tidak akan sedekat seperti dulu karena prioritas dia sudah berbeda. Ya Allah, teringat masa lalu sejak pertama kali bertemu dengan dia di tahun 2013 dan sekarang kita masih bersahabat Inshallah akan terjaga selamanya. 4. Menjadi Panitia Pelaksana 17 Agustusan Mungkin sebagian orang mengira kalau sudah di luar negeri kita tidak merayakan hari kemerdekaan, tidak merayakan perlombaan-perlombaan khas 17 agustus, itu salah besar. Kami disinipun turut merayakannya dan mungkin bisa jadi perayaanya lebih ramai meskipun tidak ada panjat pinang (karena tidak ada pohon pinang). Saya menjadi panitia untuk acara 17 Agustus ini tahun ini, awalnya saya mengira akan santai saja tapi ternyata lumayan sibuk. Kami para panitia beberapa hari sebelum acara gadang alias tiap hari pulang dari wisma KBRI tengah malam sekitar jam 12an untuk persiapan acara. Alhamdulillah pada tanggal 06-07 Agustus 2016 kemarin acara perayaan 17 Agustusan gelombang pertama sudah terselenggara dan kali ini acaranya lebih ramai dari pada tahun sebelumnya karena pesertanya banyak dan hampir setiap mahasiswa dari berbagai kota datang ke Ankara bahkan pihak KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) untuk Istanbul juga ikut datang meramaikan acara ini. Selain perlombaan khas 17 agustusan, lomba olahraga, ada juga Ankara Got Talent, dan yang paling di tunggu-tunggu yaitu doorprize. Yups! acara ini di meriahkan oleh beberapa doorprize menarik dari para sponsor di antaranya liburan di hotel bintang 5 di Istanbul dan juga 3 sepeda gunung dari Athan (Atase Pertahanan) untuk Turki. Sedih, saya tidak dapat hadiah ataupun doorprize HIKS! tak apa, tanggal 17 Agustus nanti masih ada banyak doorprize menarik. Wish me luck! 5. Pindahan dan Mencari Apartement Baru
Temen – temen cari tempat tinggal di luar negeri itu susah (kalau gak punya uang banyak wkwk) Tahun ini mungkin akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi saya. Sejak 2 minggu kemarin, saya dan teman-teman kesana kemari mencari apartement yang baru dan sampai sekerang belum ketemu. Alasanya sih banyak misalnya; ada apartement yang bagus, nyaman, deket sama kampus eh tapi harganya kurang bersahabat, cari yang murah-murah eh tempatnya kejauhan dari kampus, ya begitulah alasan-alasanya dan sampai sekarang belum menemukan tempat yang pas-pas segalanya dan yang paling penting pas di kantong. Ya begini lah nasib mahasiswa rantau! Itulah beberapa kegiatan saya selama 2 minggu kebelakang. Insh di postingan selanjutnya saya ingin menceritakan tentang perayaan 17 Agustus di Turki. check it out beberapa hari kedepan guys! |
M E R H A B AIntan Qurotul Ain is a 25 yo FacebookSearch |