Poem by Maya Angelou
Shadows on the wall Noises down the hall Life doesn't frighten me at all Bad dogs barking loud Big ghosts in a cloud Life doesn't frighten me at all Mean old Mother Goose Lions on the loose They don't frighten me at all Dragons breathing flame On my counterpane That doesn't frighten me at all. I go boo Make them shoo I make fun Way they run I won't cry So they fly I just smile They go wild Life doesn't frighten me at all. Tough guys fight All alone at night Life doesn't frighten me at all. Panthers in the park Strangers in the dark No, they don't frighten me at all. That new classroom where Boys all pull my hair (Kissy little girls With their hair in curls) They don't frighten me at all. Don't show me frogs and snakes And listen for my scream, If I'm afraid at all It's only in my dreams. I've got a magic charm That I keep up my sleeve I can walk the ocean floor And never have to breathe. Life doesn't frighten me at all Not at all Not at all. Life doesn't frighten me at all.
0 Comments
Sebenarnya apa yang telah terjadi di Turki?
Pertanyaan itulah yang mungkin teman-teman tanyakan ketika melihat berita-berita di TV tentang Turki. Sebelumnya, terimakasih kepada teman-teman yang telah khawatir kepada saya dan menanyakan kabar saya disini, alhamdulillah saya dalam keadaan baik, selalu baik insh. Begitupun keadaan pelajar Indonesia lainnya disini, semuanya aman terkendali. Jangan khawatir kami selalu jaga diri dan sama sekali tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang menyangkut dengan isu - isu yang terjadi di Turki ini. Kami datang kesini untuk belajar, kuliah aja udah susah Hiks. Malam itu 15 Juli 2016, pertama kalinya dalam seumur hidup, saya menyaksikan langsung apa itu “Kudeta Militer”. Ya, apa yang telah terjadi di Turki adalah upaya kudeta militer untuk menjatuhkan, memberontak, dan mengambil alih pemerintahan terlebih menginginkan Presiden Erdogan untuk turun dari jabatannya, ya mirip-mirip dengan kejadian kudeta di Mesir. Upaya kudeta tersebut berlangsung hanya kurang lebih 5 jam saja dan seteleh itu para pemberontak telah berhasil di tangkap. Terkait siapa yang meng-kudeta dan isu-isu politik tentang hal tersebut saya tidak akan bahas disini, kalian bisa cari informasi sendiri. Saya bukan pengamat politik untuk Turki dan rasanya tidak bisa juga so-so-an jadi pengamat politik, hal ini teramat sangat sensitive. Begini ceritanya. . . . . . . . Sebelumnya saya tidak sadar telah terjadi kudeta atau pemberontakan karena pada hari itu saya tidak keluar rumah juga tidak update berita. Ya, saya hanya berdiam dirumah saja sembari baca buku Six Thinking Hats by Edward De Bono, karena bukunya harus tamat minggu ini hehe. Saya tidak tahu apa yang terjadi diluar sana. Namun, menjelang makan malam sekitar pukul 9an, saya mendapat informasi dari teman-teman bahwa adanya keganjilan-ganjilan yang terjadi pada hari itu, seperti tank tentara ada dijalan-jalan, jet dan helikopter terbang dengen ketinggian rendah dan bulak balik di daerah-daerah pusat kota dan daerah istana presiden. Akhirnya, pada saat itu saya cek berita namun tidak ada berita apapun terkait hal itu. Kami semua bingung dan awalnya kami menduga-duga mungkin akan ada teror lagi, mungkin akan ada ledakan lagi di Turki menimbang telah terjadinya teror di Paris #prayforparis. Kemudian, setengah jam setelah itu barulah muncul berita-berita terkait tentara menutup akses di jembatan Bosphorus Istanbul dan tentara telah mengambil alih pemerintahan di Turki alias KUDETA MILITER. Setelah itu, keadaan semakin panas suara jet-jet sangat terdengar jelas di atas rumah dan akhirnya kami memutuskan untuk stay di basement (kebetulan ketika kudeta itu terjadi saya sedang tinggal di rumah keluarga Atase Pertahanan untuk Turki bersama teman-teman yang lain). Pada saat itu saya langsung menghubungi pihak KBRI terkait kejadian yang telah terjadi dan juga teman-teman pelajar Ankara untuk mengechek satu-satu keadaan mereka dan Alhamdulillah semuanya dalam keadaan baik ya meskipun ada beberapa teman yang ketakutan sampai-sampai mereka stay di lorong-lorong rumah karena takut lendakan-lendakan bom yang menyebabkan jendela-jendela rumah bergetar dan jet-jet yang takut tiba-tiba menabrak apartement Allah korusun. Kami menyalakan tv dan menonton berita saat itu breaking news “ Kudeta Militer di Turki”. Terlebih kami mendengar bahwa kantor berita TRT (canal tv milik pemerintah) telah di kuasai oleh tentara dan saat itu kami melihat sendiri penyiar berita yang membacakan kudeta dengan gugup dan gemetar. Perasaan takut pada saat itu sudah tidak bisa saya ungkapkan dengan kata- kata sudah bercampur aduk, terlebih sekitar jam 2 malam kami mendengar ledakan bom yang sangat dahsyat yang membuat kami sangat ketakutan dan membuat kami tidak bisa tidur sampai pagi. Padahal, ternyata itu hanya bom sonic untuk menakut-nakuti saja. Singkat cerita . . . . . Pada saat itu posisi Presiden Erdogan sedang berada di luar kota Istanbul, Presiden Erdogan yang sedang di wawancara lewat Handphone meminta rakyatnya untuk turun dan keluar rumah untuk melawan para tentara dan melawan kudeta tersebut. Diluar ekspektasi saya dan sangat mengejutkan beberapa saat kemudian semua rakyat Turki pergi berbondong-bondong keluar rumah dan melawan meraka dengan mengibar-ngibarkan bendera Turki sambil bertakbir menyerukan nama Allah. Lautan manusia yang menolak kudeta dimana-mana sampai terjadi perkelahian antara tentara,polisi dan masyarakat. Akhirnya kudeta militer tersebut dinyatakan gagal semuanya di ambil alih dan dikendalikan kembali oleh pemerintah. Setelah menjelang pagi, semua orang melaksanakan solat subuh bersama-sama dan juga doa bersama untuk negaranya Turki. Kudeta militer ini merupakan kudeta militer ke 4 dalam sejarah Republik Turki. Kudeta Militer tersingkat dan tercepat yang telah berhasil di gagalkan wallahualam ada apa di balik semua ini? Lalu, apa yang bisa saya dapatkan dari kejadian ini? Tanpa bisa saya pungkiri, saya sangat salut dan takjub kepada masyarakat Turki atas jiwa nasionalisme mereka yang begitu tinggi bahkan mereka berani mempertaruhkan nyawanya untuk negaranya tercinta Turki. Dalam keadaan ini pun partai-partai oposisi pemerintah menjadi satu suara yaitu mendukung pemerintah, mereka tidak memberontak, mereka menunjung pemerintahan untuk kepentingan negaranya Turki. Perlu kita ketahui tidak semua suka dengan Presiden Erdogan tapi bagi orang-orang Turki siapapun pemimpinya tetap akan mereka dukung, selain menghormati pemilih yang juga rakyat dan juga mereka menghormati presiden terpilih, kali ini mereka menjunjung demokrasi, mereka teramat sangat mencintai negara mereka. Bagi mereka adalah "Turki tidak akan terbelah. Tek millet, tek devlet, tek vatan (one country, one nation, one state)." Bagi saya, selaku pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu disini, mengamati dan mempelajari apa yang terjadi di Turki; situasi politik yang sedang terjadi adalah sebuah keharusan, disamping saya suka politik, hal ini juga membuat saya bisa belajar berpikir kritis dan menambah wawasan. Akan tetapi, untuk ikut campur atau bahkan berkoar-koar berkomentar tentang politik layakknya pengamat politik (padahal bukan) dan merasa dia paling tahu (padahal gak tahu) lalu menulis argument-argument di media sosial yang bisa merugikan beberapa kelompok, hal itu bukan hal yang bijaksana. Rasanya seorang akademisi tak pantas berbuat seperti itu. Summer 2016, kali ini saya memutuskan untuk tidak pulang kampung ke Indonesia karena beberapa hal, diantaranya karena saya memutuskan untuk mengambil summer school alasannya ingin cepat lulus dan targetnya Autumn 2018 sudah mulai s2 di UK Aamiin #masterplan2018 #curhat #mohondoa. Mempunyai mimpi-mimpi besar adalah hak setiap orang, yang menjadikan wajar atau tidak wajar dan akan tercapai atau tidaknya mimpi-mimpi kita adalah sikap kita sendiri. Terkadang banyak orang yang mempunyai cita-cita yang besar namun tidak menentukan sikapnya alias menjadi pejuang ala kadarnya atau bahkan pejuang malas. Saya selalu bilang kepada diri saya bahwa saya bukan hanya mempunyai mimpi-mimpi besar but I am working on it. Bercerita tentang summer, mimpi-mimpi besar, dan menjadi seorang pejuang, saya jadi teringat kepada sahabat saya. Kami sudah bersahabat sejak tahun 2013 namanya Iffat dia berasal dari Kenya- Afrika. Kami di pertemukan di akhir summer 2013 ketika saya pertama kali tiba di Ankara dan kamipun menjadi homemate selama satu bulan. Saya ingat, pertama kalinya kami ngobrol yaitu ketika perjalanan menuju kampus untuk daftar ulang setelah kami menerima acceptance letter dari Hacettepe University yuhu kami mahasiswa baru di kampus ini. Anyway, iffat dan saya mengambil jurusan perkuliahan yang berbeda, dia di terima di fakultas teknik, jurusan teknik elektro. Kurang lebih percakapan singkat kami di bus seperti ini “ Jangan takut intan, kamu pikir aku benar- benar menyukai apa yang Tuhan berikan kepadaku? Tidak intan. Aku belum benar-benar ikhlas. Aku sedang belajar menerimanya intan. Aku selalu mengamati sekitar, aku ingin merubah dunia, ya tentunya duniaku terlebih dahulu yang akan aku rubah, aku ingin bermanfaat, tapi bermanfaat untuk orang banyak itu bukan berarti harus dengan jalan atau cara yang kita inginkan bukan? Banyak cara untuk menjadi orang yang bermanfaat jangan terlalu sempit memandang takdir yang Tuhan berikan kepada kita. Tuhan punya rencana terbaik untuk kita, selalu yang terbaik, selalu tan, itu pasti. Aku pemimpi kamu pemimpi kita sama-sama pemimpi. Let’s working on it together!” Kami mempunyai berbagai kemiripin dalam beberapa hal seperti hobi juga ketertarikan. Diantaranya, kami berdua suka politik, tak heran kalau kami bisa tidak tidur semaleman karena membicarakan politik di mulai dari tentang politik dari negara kami masing-masing, politik negara Turki, sampai politik International yuups macam pengamat politik aja padahal dua-duanya amatiran hehe. Selain itu, kami berdua suka cerita-cerita detektif tak heran jika kami adalah fans Fanatiknya Sherlock Holmes mulai dari bukunya, filmnya sampai seriesnya. Apalagi series Sherlock Holmes dari BBC yang diperankan oleh Benedict Cumberbatch huhu suka banget tapi sampai sekarang season terbarunya belum juga keluar sebel! Karena saking sukanya detektif kami sesekali berlaga ala detektif-detektif gitu mengamati orang-orang sekitar lalu menebak-nebak siapa dia sebenernya dari cara dia berpakaian dan berperilaku, ya kami layaknya detektif amatiran hehe. Kami berdua para penyuka puisi. Apalagi iffat, bukan hanya suka tapi saya percaya dia adalah calon penyair hebat. Selain menyukai puisi, dia juga senang membuat puisi, insh suatu saat dia akan membukukan puisi-puisinya tersebut. Menurut kami, puisi itu bukan hanya sekedar tulisan kata perkata, bait perbait, paragraf perparagraf tapi lebih dari pada itu. Puisi adalah pesan, komuniskasi antara kita dengan hati kita. Eits, puisi itu tidak hanya identik dengan romansa cinta-cinta ya tapi lebih luas dari pada itu, bisa jadi tentang politik, kritik pada pemerintah, social, dan lainnya. Huh! Rasanya kangen sekali Iffat. Namun, kami tidak bisa bertemu langsung sesering dulu atau bahkan tidak akan pernah bertemu langsung lagi. Kami tidak bisa lunch bareng seperi biasa di kampus, kami tidak bisa belajar berdua di perpus lagi, bahkan sekedar say hello berpapasan langsung di jalan ketika pergantian kelaspun mungkin tak bisa. Kita berdua dipisahkan jarak. Autumn 2015, Iffat memutuskan untuk pergi kembali ke negaranya Kenya, dia meneruskan kuliahnya di sana karena beberapa alasan. Pulang for good sebelum menuntaskan kuliah di Hacettepe University. Sedih sekali padahal dia sudah 4 tahun disini. Apakah dia menyerah? Bukan. Ini hanyalah tentang menentukan sikap atas mimpi-mimpi besar yang dia miliki. Sukses selalu iffat cepat lulus nanti kita s2 bareng! iffat dan saya pada acara Spring Festival 2015 untuk mahasaiswa asing di Universitas kami Hacettepe University. Anyway, ini Spring Festival terakhir bersama iffat :(
Halo “Bu Ketua” itulah panggilan baru saya setelah menjabat menjadi ketua PPI Ankara periode 2016-2017 wesss sombong! Hehe |
M E R H A B AIntan Qurotul Ain is a 25 yo FacebookSearch |