Winsome Smile
  • Blog
  • About
  • THOUGHTS
  • WATCH
  • JUMMA MUBARAK
  • INSPIRATIONS
  • INDAH
  • QUOTES

1st International Women Congress 2016

11/18/2016

1 Comment

 
 
A: Hello Iam Celeste from Portugal 
B: Hello I am in Intan Qurotul Ain, From Indonesia 
A: I work as Economy and Commercial Counsellor in Portugal Embassy, here is my card. You ? 
A: Thank you. I am student in Hacettepe University 
B: Master or Phd student? 
A: No. I am undergraduate student
B: Great! So you are the youngest delegation.
A: I think ... yes ( sambil ngeliat sekeliling gak ada yang semuda saya)  

Tiba- tiba ada yang ikut nimbrung 

C: Hello I am Umer. I am Pakistan Delegate. I work as First Secretary in Pakistan Embassy. Here is my card
B: Thank you 

10 menit kemudian. . . .
Saya mendapat 10 kartu nama pada sesi perkenalan antar delagasi tersebut dan saya baru mengetahui bahwa  saya adalah delegasi paling muda. Setelah saya mengcheck data list delegasi dan berkenalan dengan beberapa delegasi rata-rata mereka adalah para perwakilan Diplomat,  Professor - Professor, Rektor Universitas dan  Aktivis wanita perwakilan NGO dari berbagai negara.

Round Table Meeting Session 1 

1. Problems and needs of women in your countries? 
2. Social policies and services carried out for these issues. 
3. Work to be done in order to provide a sustainable, international cooperation for the solution of women's problems and the empowerment of women. 

Beberapa hal di atas adalah hal - hal yang kami diskusikan bersama. Pada sesi 1 ini setiap delegasi di beri kesempatan selama 15 menit /orang untuk menjawab pertanyaan di atas dan menyampaikan tentang permasalah negara masing-masing, lalu setelah semuanya selesai kami mulai tanya jawab dan berdiskusi.

Acara roundtable meeting ini berlangsung selama kurang lebih 4 jam dan diskusinya berlangsung seru banget dengan di pimpin oleh Prof Nurdan Duman. Beliau beberapa kali menyebut nama saya pada saat diskusi tersebut berlangsung karena saya adalah delegasi termuda yang bisa ikut berpartisipasi dan berkonstribusi meskipun mungkin peran saya tidak terlalu besar dalam diskusi tersebut. Saya banyak belajar sekali dari diksusi tersebut saya jadi tahu tentang permasalahan wanita di seluruh dunia, belajar bagaimana mengutarakan pendapat dan ide yang saya miliki, dan yang paling penting adalah  bertukar pikiran tentang bagaimana kita sama-sama berkontribusi mencari solusi untuk permasalahan wanita di dunia.

Picture
Dari sekian banyak permasalahan perempuan di dunia,  saya ingin memberi contoh tentang satu permasalahan hak seorang  perempuan yang menurut saya ini sangat miris sekali bahkan tidak adil yaitu permasalahan hak seorang perempuan di negara Libya. Di negara ini banyak korban pemerkosaan yang dipaksa untuk menikahi pemerkosa oleh keluarga mereka (baik korban ataupun pelaku) menurut hukum Libya si pemerkosa bisa lolos dari hukuman penjara bila ia menikahi korban. Selain itu, perempuan yang menjadi korban  harus membuktikan bahwa dia diperkosa jika tidak dia bisa,  dia akan di penjara atas dasar dia melakukan zina.  Sungguh tidak adil! Lalu bagaimana dengan hak seorang perempuan tersebut?

Hari kedua dan Ketiga
Acara hari kedua ini dibuka langsung oleh first lady Turkey yaitu Emine Erdogan dan beberapa keynote speaker yang keren - keren lainnya. Namun sayangnya, saya  tidak bisa mengikuti full acara dihari-hari berikutnya tersebut dikarenakan bentrok dengan jadwal midterm. 
Picture

Lalu apa permasalahan besar perempuan Indonesia ?
​
Ketika itu saya berpikir kalau di bandingkan dengan negara lain ternyata kita sebagai perempuan Indonesia lebih beruntung karena kita sangatlah diberi kebebasan berkarya, berekspresi  menjadi apapun dan siapapun yang kita inginkan. Menurut saya permasalahan terbesar perempuan Indonesia itu adalah kesadaran dan moral dirinya masing-masing.  Adapun beberapa alasanya mengapa seperti itu karena: 

1. Role Model Perempuan Indonesia Adalah Artis. Bisakah kita rasakan, anak muda zaman sekarang di Indonesia lebih menjadikan artis-artis sebagai role modelnya, banyak sekali yang tiba-tiba menjadi artis dadakan, selebgram, seleb youtube dan lain-lain. It's okay jika yang mereka idolakan itu adalah artis-artis yang berkualitas yang mempunyai hasil karya positif dan memang pantas dijadikan role model. Namun, pada kenyataannya yang saya lihat tidak seperti itu, kebanyakannya mereka – mereka mengidolakan artis-artis juga selebgram yang tidak jelas,  tidak  berkualitas yang  bermodalkan GAUL ALA KEBARAT-BARATAN SAJA. Nampaknya,  pahlawan-pahlawan perempuan hebat Indonesia sudah kalah pamor dan mungkin terlupakan. Miris sekali!

2. Terlalu Khawatir dengan Jodoh. Mungkin ini adalah salah satu isu hangat  yang sedang menjadi buah pembicaraan perempuan Indonesia yaitu nikah muda.  Awalnya saya biasa saja menanggapi hal ini tapi setelah sering di tanya "Kapan nikah?" oleh teman saya, lama kelamaan saya mikir "Kok mereka bisa se-siap dan semudah itu memandang sebuah pernikahan, apakah mereka benar-benar siap atau mereka hanya terlalu khawatir akan jodohnya?" 
Ada satu cerita yang berkaitan dengan hal di atas yang mana benar-benar menyadarkan saya. Ini hanyalah percakapan kecil antara saya dengan teman saya. Dia bertanya seperti ini "Intan, rata-rata perempuan di Indonesia nikah umur berapa?" Lalu saya menjawab "Kalau sekarang sih sekitar umur 19 atau 20 tahunan udah banyak yang nikah” mendengar jawaban saya, dia langsung terkerjut "Mengapa seperti itu? Mereka tidak sekolah?”  Sayapun menjawab kembali “Engga kok, ada yang nikah sambil kuliah” Diapun bertanya kembali “How can? Apakah mereka bisa jadi istri semuda itu? Apakah mereka siap? Apa mereka tidak punya mimpi? Apakah di indonesia se-simple itu? dan saya hanya bisa menjawab “ Ini tentang masalah pilihan hidup dan prioritas diri mereka masing- masing!” menurut saya mungkin jawaban itulah yang paling tepat namun nampaknya teman saya masih belum puas dengan jawaban saya dan masih terheran-heran.
Sebenernya saya sendiri sering bertanya-tanya dalam hati akan hal tersebut  “HOW CAN?”.  Jika ditanya pendapat saya pribadi, saya adalah orang yang tidak setuju dengan nikah muda, saya miris dengan orang-orang yang berpikiran kalau sekolah tinggi-tinggi akan susah jodoh dan memandang hidup hanya sebatas yaudah yang penting cepet lulus, cepet nikah karena capek belajar terus. Hey Perempuan, ilmu kita belum seberapa!  Dunia tidak di persiapkan untuk hal tersebut. Dunia menunggu karya kita! 

3.  Laki-Laki Superior dan Perempuan Inferior. Sadar tidak sadar semenjak kecil kita sudah diberi pemikiran bahwasanya seorang laki-laki itu lebih kuat daripada perempuan. Mungkin pemahaman dan penanaman hal tersebut itu dimulai dari lingkungan terdekat kita seperti dari keluarga, teman bermain dan disekolah (sadar tidak sadar). Saya ingat dulu semasa SD, kita pasti beranggapan bahwa yang harus jago olahraga itu hanyalah laki-laki, kalau ada perempuan jago olahraga dikit dibilang tomboy, perempuan kuat dikit  dibilang cowok, ketua kelas harus cowok dan banyak hal lainya. Selain itu contoh kecil lainnya adalah banyak yang orang yang beranggapan perempuan yang tidak bisa masak itu bukanlah perempuan, tugas perempuan itu hanya di rumah LOL menurut saya itu pemikiran yang kurang tepat. Saya tidak menyalahi kodrat sebagai perempuan tapi saya sangat tidak setuju jikalau memang laki-laki dipandang superior dan perempuan inferior  karena pada intinya kita itu memiliki kesempatan yang sama. 

4.Kurang Percaya Diri inilah masalah yang paling mendasar dikalangan perempuan Indonesia. Sering sekali  hal –hal yang kita  yakini adalah sisi terburuk dari diri kita sendiri yaitu ke-pesimis-an yang mana kita  sering  menganggap kalau kita itu kecil, tidak bisa apa-apa hanyalah  meraka diluar sana yang lebih bisa apa-apa, atau bahkan kita menutup diri atas segala kemungkinan yang tentu bisa kita lakukan karena merasa kita hanyalah seorang perempuan. Sebagai seorang perempuan, kita seharusnya percaya terhadap kemampuan diri kita sendiri bahwa kita itu hebat, kita punya kekuatan, kita bisa menjadi apapun, siapapun dan berkarya apapun sesuai dengan yang kita ingikan. Dunia dipersiapkan untuk kita, seorang perempuan-perempuan yang hebat karena kita akan mengajari generasi. 


5. Kurang Mandiri. Saya beruntung saya bisa kuliah keluar negeri karena dengan begitu saya bisa belajar tentang arti sesungguhnya sebuah kemandirian. Semua berawal dari sini, saya mengurusi dokumen-dokumen keberangkatan, saya mengurusi permasalahan dan pendaftaran Universitas, saya mengurusi perizininan tempat tinggal di Turki yang mana hal-hal tersebut harus saya  urus sendiri (tidak bisa diwakilkan)  dan tentunya dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang bikin nefret ediyorum kalau bahasa Turkinya sih gitu,  bahkan setelah disini hal yang tidak mungkin bisa saya lakukanpun bisa terjadi yaitu saya menggangkat koper besar dari lantai 1 sampai lantai 5 layaknya "The Winner Stand Alone". Namun, terlepas dari hal – hal diatas menurut saya arti sebuah kemandirian lebih dari itu  yaitu tentang sebuah prinsip hidup. Adapun, jika saya bandingkan dengan perempuan di Indonesia menurut saya banyak mereka (perempuan)  yang lebih bangga melakukan hal-hal tersebut atau jalan kemana-mana dengan pacarnya ataupun sopir pribadinya dibandingkan melakukannya sendiri. 

Nah, menurut saya itulah beberapa permasalahan terbesar perempuan Indonesia. Tentunya, saya menulis hal – hal tersebut sesuai dengan pandangan, perasaan, dan pengalaman saya pribadi. Tidak menutup kemungkinan banyak yang tidak setuju dengan hal-hal diatas  tak apa, yang penting satu hal harus kita setujui dan harus selalu kita ingat yaitu  “Teruslah belajar untuk menjadi perempuan yang hebat karena dunia tidak dipersiapkan untuk mereka (perempuan) yang hilang akan harapanya yang tidak percaya akan mimpi-mimpinya. Dunia menunggu karya kita”
Picture
Anyway, banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dari congress ini yang tidak bisa saya tuliskan semuanya dan sedikit demi sedikit telah mengubah diri saya tentunya kearah yang lebih baik. Adapun "2nd International Women Congress" selanjutnya akan di selenggarakan di Italia sesuai dengan keputusan bersama pada acara roundtable meeting. Semoga saya bisa diberi kesempatan kembali menjadi delegasi Indonesia. 

1 Comment
Adhari link
6/4/2017 05:49:48 am

Keren ey, ikut kongres internasional 👍👍 Aktif bet

Reply



Leave a Reply.

    Picture

    M E R H A B A 

    Intan Qurotul Ain is a 23 yo
    A girl with a winsome smile
    Indonesian recently studying in Turkey.



    Instagram

    Twitter

    Tweets by @incanquro

    Facebook​

    Intan Qurotul Aeni

    Buat Lencana Anda

    RSS Feed

    Search

Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Blog
  • About
  • THOUGHTS
  • WATCH
  • JUMMA MUBARAK
  • INSPIRATIONS
  • INDAH
  • QUOTES